Kamis, 16 Juni 2011

ORIENTASI MEDAN

ORIENTASI MEDAN

A. Pendahuluan

Dalam suatu perjalanan terkadang kita dihadapkan pada suatu keadaan yang mengharuskan untuk menaksir terdahulu kondisi medan yang akam dihadapi. Maksudnya agar melewati medan tersebut kita tidak terjebak dalam kesulitan. Misalnya menyeberangi sungai, kita harus menaksirkan lebar sungai, kedalaman serta kecepatan arusnya. Peramalan bentuk awan, suara debur pantai, bau-bauan yang berbahaya. Hasilnya penaksiran yang didapat tentu saja tidak tepat benar, ketelitian hasil penaksiran akan tergantung dari kecermatan dan ketelitian.

B. Dasar-dasar Ilmu Medan
Ilmu medan yang sebenarnya, terdiri dari 4 bagian yaitu : geografi, morfologi, hidrografi dan topografi.
Ilmu membayangkan medan (topografi praktis) adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk mendapatkan bayangan yang jelas tentang suatu medan. Terbagi menjadi : cara penggunaan peta topografi dan uraian mengenai medan.
Ilmu Pengintaian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara yang terbaik untuk melakukan pengintaian suatu medan untuk keperluan tugasnya.


C. Tanda-tanda dan Klasifikasi Medan
Tanda medan terdiri dari tanda medan dari alam, tanda yang di buat manusia dan titik tanda.
Klasifikasi medan terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, gigir gunung, lembah, hutan, rimba dan rawa.

D. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Pengaruh topografi antara lain : bentuk permukaan dan perairan, tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah dan benda-benda buatan yang ada di medan.
Pengetahuan dan keterampilan
Iklim dan cuaca

E. Penaksiran

Adalah proses mengetahui keadaan di alam melalui panca indra, anggota tubuh dan pengalaman dan terkadang dengan bantuan alat. Dipengaruhi oleh : panca indra, anggota tubuh dan pengalaman

F. Teknik Penaksiran
Menaksir lebar sungai
Menaksir tinggi permukaan sungai dengan Bantuan batang atau ranting dan riam
Menaksir kecepatan arus sungai
Menaksir ketinggian
Penaksiran waktu
Penaksiran jarak
Penaksiran cuaca

a. Tanda Umum

1. Cuaca Baik
Merah pada waktu malam hari
Embun dan kabut pada pagi-pagi benar.
Matahari terbit berwarn merah.
Bintang-bintang dilangit terang sekali
Bulan kelihatan terang dan bersinar

2. Cuaca Kurang Baik
Kuning pucat pada waktu matahari terbenam
Awan gelap dan tergantung rendah
Pagi hari dan kering bulan diliputi awan gelap banyak angin atau badai

3. Banyak Angin atau Badai
Awan bergerak terang dengan garis-garis yang terang
Ada hujan sebelum angin
Matahari terbit dari balik awan
Matahari terbenam warnanya merah

4. Perkiraan Cuaca
Awan bergerak melawan angin
Bulan dikelilingi bundaran
Banyak angin sebelum hujan, tanda tidak hujan
Bayang-bayang tempat lurus ke timur barat (daerah khatulistiwa)
Pagi udara panas sekali, siangnya hujan disertai angin

b. Tanda-Tanda Dengan Binatang
1. Saat Pergantian Cuaca
Burung layang-layang : Terbang sangat tinggi
Kelalawar : Terbang sampai senja
Laba-laba : Rajin membuat jaringnya
Semut : Keluar dari sarangnya
Lebah : Terbang jauh ihingga sarangnya kosong
Nyamuk : Waktu senja terbang kian kemari

2. Saat Hujan Akan Turun
Burung : Terbang rendah sekali
Laba-laba : Bersembunyi
Semut : Merayap dengan cepat
Katak : Diam dalam air
Ikan : Melompat di atas air
Kucing : Duduk membelakangi api
Burung Laut : Beterbangan menuju darat

G. Kesimpulan

Dalam melakukan ormed ini kita tidak bias terlepas dari beberapa hal yang sangat mempengaruhi antara lain :
Pengaruh topografi
Pengaruh iklim dan cuaca
Pengaruh pengetahuan dan keterampilan

Bagaimanapun ketenangan mental dan kejernihan untuk berpikir merupakan kunci pokok untuk mengatasinya dalam menghadapi halangan lintasan yang ada. Kepercayaan terhadap diri sendiri harus tumbuh dalam melakukan penaksiran medan jangan ada keraguan yang terjanggal dan keraguan ini harus ditinggalkan.
Dengan melakukan cara yang baik dan benar, Insya Allah penerapan ormed ini dapa dilakukan dengan sebaik-baiknya.


“ Ingatlah alam tak mungkin ditundukkan, Manusia hanya mampu
Menyelaraskan dirinya dengan alam, Jelajahilah alam dengan
Kerendahan hati dan ketinggian budi pekerti “
Diposkan oleh riowae_lah di 10:14 0 komentar Link ke posting ini
Reaksi:

MOUNTAINEERING
MOUNTAINEERING

MOUNTAINEERING

PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang bernilai sangat tinggi. Sumberdaya alam itu berupa lautan dengan kekayaanya ,hutan hutan tropis yang diakui sebagai paruparu dunia ,sungai -sungai , danau alami dan gunung-gunung.

Sebagai pecita alam kita dituntut untuk lebih mengetahui kondisi alam, hal tersebut selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam juga dapat memenuhi rasa keingin tahuan yang Sebagai mendorong rasa keberanian serta ketabahan dalam menghadapi tantangan alam.

Gunung adalah bagian alam yang mempunya keindahan dan keunikan. Gunung juga merupakan suber daya alam yang menyimpan banyak kekayaanyang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Untuk megetahui lebih dalam tentang gunung kita bisa melakukan pendakian. Dalam kepecinta alaman pendakian gunung disebut dengan MONTAINEERING. Mountaineering merupakan suatu perjalanan mulai dari kaki gunung sampai kepuncak gunung, dan kemudian turun dengan selamat.


MOUNTAINEERING

Secara etimologi MOUNT berasal dari bahasa inggris yang berarti gunung.
Dalam kepecinta alaman mountaineering merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan digunung.kegiatan yang biasa dilakukan dalam mountaineerin diantaranaya:
berjalan (hillwalking)
memanjat tebing ( rock climbing)
mendaki gunung ES (snowand ice climbing).
Berjalan (hill walking) merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh pendaki gunung khusus nya di Indonesia.

Sebelum melaksanakan mountaineering ( pendakian ) ada hal hal yang perlu kita perhatikan:


A. PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG

Adapun persiapan tang perlu dilakukan antara lain.
rencana ekspedisi
pengumpulan data tentang gunung yang akan kita daki
pemahaman yang baik tentang peta
menetapkan manfaat dari pendakian tersebut
persiapan diri bagi pendaki

Adapun faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu pendakian:
faktor internal, merupakan faktor dari diri si pendaki meliputi kesiapan fisik, mental pengetahuan, tehnik atau kererampilan dan peralatan.
faktor eksternal,merupakan faktor diluar diri sipendaki meliputi badai, hujan, udara dingin dan kondisi alam lainya.

Untuk itu pendaki harus mampu memilih lintasan yang tepat serta harus pandai meyiasati kondisi alam. Selain itu sebelum mendaki gunung terlebih dahulu hendaknya harus melengkapi diri dengan keterampilan seperti: membaca dan memahami peta,membaca kompas, teknik P3K dan perlengkapan yang memadai( logistik tenda,obat obatan dan pakaian).sebelum kita melakukan pendakian sebaiknya harus memberi tahu dahulu kepada masyarakat atau langsung kepada kepala desa setempat.


B. PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

Adapun perlengkapan yang harus dibawa dan digunakan dalam mendaki gunung yaitu:

A). PERLENGKAPAN DASAR

1. Carel atau Ransel

Carel berguna untuk meletakkan pakaian,logistik,obat-obatan dan peralatan mandi.
Ada hal yang perlu kita ingat dalam penggunaan Carel. Hal tersebut ialah kenyamanan Carel yang rangkanya sesuai dengan bentuk tulang punggung kita.
Hal-hal yang perlu dalam memilih Carel:
Ringan. Sebaiknya memilih Carel yang terbuat dari bahan water proof, bahan ini
tidak menyerap banyak air disaat basah dan juga dapat melindungi isi nya.
Kuat. Mampu membawa beban dengan aman,tidak mudah robek dan berdaya tahan tingi.
Nyaman (comfort table) Carel yang mempunyai rangka, ini berguna agar berat beban merata dan seimbang keseluruh tubuh. Tali penyadang Carel harus kuat, agak lebar, empuk dan mudah distel.


Cara-cara mempacking ialah
Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkinkebadan. Barang barang yang relatif lebih ringan ditempatkan dibagian bawah.
Kelompokan barang barang Barang barang yang sering duperlukan dalam
perjalanan ditempatkan pada bagian atas atau pada kantong kantong luar Cerel
seperti: ponco,alat P3K,kamera dan lain lain
dan masukan kedalam kantong pelastikyang tidak tembus air terutama pakaian ,
buku dll


2. Tenda

Mengenai tenda yang harus diperhatikan adalah tenda yang dapat menahan hujan dan
angin. Untuk mendirikan tanda usahakan di tempat yang datar mendekati mata air jauh dari pohon – pohon yang kering dan menghadap jalan .


3. Perlengkapan Masak dan Makanan

Alat – alat perlengkapan masak yang di bawa harus praktis dan efisien seperti nesting, kompor gas tabung . Sedangkan makanan yang dibawa harus makanan yang ringkas dan mudah dimasak seperti mie, sarden, kornet, susu kaleng dan makanan lain yang banyak mengandung hidrat arang atau makanan yang banyak menghasilkan energi seperti coklat, gula merah dan madu


4. Pakaian

Karena sering terjadi perubahan cuaca, maka sebaiknya menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat, jangan lupa membawa jaket atau sweter, sarung tangan, topi atau sebo yang berwarna norak, gunanya seandainya tersesat akan mudah terlihat oleh TIM SAR.

Dalam perjalanan mendaki gunung sebaiknya mengenakan pakaian yang mudah kering atau tidak terlalu menyerap air bila basah. Mengenai perlengkapan tidur sebaiknya menggunakan Sleeping Bag (kantong tidur), bahan yang bagus adalah dari jenis Down dan Duvet (terbuat dari bulu angsa) atau dari bahan parasut.


5. Sepatu atau Sandal Gunung

Gunanya untuk melindungi kaki kita dari batu tejam, kayu runcing, gigitan binatang serta duri – duri yang banyak kita temui selama perjalanan mendaki gunung tersebut.
Adapun syarat – syarat sepatu yang baik yaitu sepatu yang mempunyai kembang yang besar dengan ceruk yang dalam dan berpunggung yang tanggi, gunanya untuk memantapkan posisi kaki terhadap tebing yang curam dan bebatuan yang terjal. Sebaiknya menggunakan sepatu atau sandal yang bahanya terbuat dari karet karena tidak mudah robek bila terkena duri atau batu yang cadas dan memakai sepatu atau sandal yang berukuran lebih besar untuk menghindari kelecetan pada kaki.


6. Jas Hujan atau Ponco
Gunanya apabila keadaan atau cuaca disana tidak mendukung atau hujan kita
bisa menggunakan jas hujan atau ponco tersebut untuk melindungi tubuh kita dari air
hujan, sehingga kita tidak basah dan kedinginan.


7. Lentera atau Senter

Gunanya untuk penerangan, apabila kita melakukan pendakian pada malam hari dan untuk penerangan dalam tenda dimalam hari.


8. Peralatan P3K

Peralatan ini sangat penting untuk mengatasi keadaan yang tidak diduga seperti terkena duri, sengatan binatang, digigit ular dan lain – lain.

Beberapa bahan atau peralatan P3K yang harus dibawa antara lain:
Alkohol
Air bersih, Boor water, Povidone iodine (obat untuk mencuci luka)
Paracetamol (obat untuk mengurangi rasa nyeri)
Amoniak atau Eau de cologne (bahan untuk menyadarkan)


Adapun jenis alat yang harus tersedia antara lain:
Pembalut cepat
Pembalut gulung
Pembalut segitiga
Kapas
Plaster
Kasa steril
Gunting
Pinset
Jarum


9. Perlengkapan untuk MCK meliputi:
Haduk
Sabun
Sikat gigi
Odol
Dan lain – lain.


B). PERLENGKAPAN KHUSUS

Perlengkapan khusus adalah perlengkapan yang di sesuaikan dengan tujuan pendakian tersebut seperti:
Perlengkapan penelitian : kamera, buku – buku dan alat – alat tulis lainya.
Perlengkapan penyusuran sungai: perahu, dayung, pelampung dan lain – lain.
Perlengkapan pendakian tebing: tali karmantel, karbinel, chock, figure x dan lain- lain.


C). PERLENGKAPAN TAMBAHAN

Perlengkapan ini tidak harus dibawa seperti: walkmen, gitar dan lain – lain.


C. CARA MENDAKI GUNUNG

Cara mendaki gunungse benarnya tidakada ketentuannya, terserah pada diri si pendaki sendiri, yang penting harus berhati-hati dan tidak perlu terburu-buru. Apabila kita melakukan pendakian gunung dengan TIM hendaknya pemimpin harus memperhatikan angotanya baik fisik maupun non fisik,pemimpin harus mengertijalur pendakian, sedangkan bilamedaki sendiri kita harus mengerti jalur,pandai mengunakan kompas , membaca peta dan membawa perlengkapan serta harus memberitahukan kepada penduduk atau kepala desa setempat.yang paling penting dalam pendakianharuslah berjalan dengan hati hati dan jangan takabur


D. PENYAKIT DAN RESIKO DALAM PENDAKIAN

Penyakit yang sering dialami di gunung oleh si pendaki biasanya disebabkan oleh ketinggian,suhu dingin atau panas yang berlebihan dan kelelahan. Penyakit tersebut antara lain:

1. Kedinginan (HIPOTERMIA)

Penyakit hiportemia iyalah panas tubuh lebih cepat dripada suhu tubuh yang menurun. Cara mengatasinya:
gantikan berikan pakaian kering yang hangat.
berikan panas dari luar (api unggun , selimut tebal)
selimuti korban dan gunakan sliping bag (kantong tidur)
berikan makanan dan minuman yang hangat .
jangan berikan balsem.


2. Kejang otot.

Adalah kekakuan tubuh dan anggota tubuh untuk beberapa saat. Cara penanggulanganya:
renggangkan otot yang kejang .
pijatlah otot yang kejang secara berlahan .
berikan korban minum air garam
kompreslah otot yang kejang sebelum atau sesudah perenggangan.


3. Terkilir atau keseleo.

Yaitu luka oleh karena perengangan atau robekan jarigan ikat sendi (berselisihnya sendi atau tulang). Cara penanggulanganya
tinggikan daerah cidera .
bersihkan dan beriobat
balut dan istirahatkan .


4. Kekurangan oksigen (hipokia)

Cara penaggulanganya
korban jangan dikelilingi
berikan nafas bantuan
jangan diberi air minum


PENUTUP

Apabila kita hendak melakukan kegiatan MOUNTAINEERING kitaharus membekali diri kita dengan penetahuan yang cukup, kita bisa membaca buku, meminta petunjuk pada orang yang mengetahui MOUNTAINEERING.

Diposkan oleh riowae_lah di 09:55 0 komentar Link ke posting ini
Reaksi:

KOMUNIKASI LAPANGAN
KOMUNIKASI LAPANGAN

KOMUNIKASI LAPANGAN

PENDAHULUAN

Dalam keadaan survival jiwa anda tergantung pada 4 hal yaitu : perlindungan dari cuaca (dingin, hujan, panas), makanan, air dan regu pencari. Juga dalam kegiatan operasi, seperti operasi SAR, pendakian dalam regu, pertolongan bencana alam, komunikasi memegang peranan penting dalam operasi tersebut. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain sangat vital untuk dikuasai dalam berkegiatan di alam terbuka. Hal ini akan sangat terasa apabila kita berada dalam kondisi survival dimana kita harus mampu memberikan isyarat untuk memberitahukan atau meminta pertolongan pada seorang yang mungkin dapat memberikan pertolongan pada kita. Dalam materi ini akan diterangkan beberapa cara berkomunikasi yang praktis yang akan berguna langsung dalam berkegiatan alam terbuka, yaitu :

• Cara lain dalam keadaan darurat

1. Semaphore

Adalah suatu isyarat dalam penyampaian berita dengan menggunakan sepasang bendera semaphore. Untuk penyampaian jarak jauh, sejauh jarak tersebut masih bisa ditangkap mata dengan baik. Namun pada masa-masa sekarang sudah jarang dan hampir tidak pernah dipergunakan lagi, walaupun kadang-kadang berguna untuk keadaan darurat.


2. Morse

Adalah salah satu bentuk isyarat komunikasi, berupa kode kombinasi suatu bentuk panjang dan pendek yang mewakili semua huruf, angka dan tanda baca. Pada masa-masa sekarang morse ini masih digunakan terutama untuk keadaan darurat (emergency condition).

Alat yang biasa digunakan antara lain :
Peluit

Peluit ini biasa digunakan bentuk isyarat dinyatakan dengan suara pendek dan suara panjang.
Cahaya

Yang terbaik adalah cahaya lampu senter yang ditutup dengan kain merah/jingga supaya tidak menyilaukan mata. Harus dijaga supaya cahaya si pengirim bisa dilihat dengan jelas oleh si penerima. Tanda dinyatakan dengan

Penyinaran sekejap dan tanda-tanda dengan penyinaran panjang (lama).
Asap

Susah digunakan harus dijaga agar jelas bisa terbaca.
Alat Telegraph (Elektronik)

Digunakan secara luas pada waktu alat telegraph masih terpakai. Pernyataan tanda sama dengan peluit.


3. Komunikasi Radio

Komunikasi radio pada masa kini sudah memegang peranan sangat penting. Secara luas, radio dapat diartikan sebagai hubungan jarak jauh dengan menggunakan peralatan ekektronik seperti SSB, walkie talkie, pesawat CB dan jenis-jenis pemancar/penerima lainnya.

Kegunaan

Secara umum sangatlah banyak kegunaannya dari komunikasi radio yang pasti misalnya mengirimkan berita dari tempat satu ke tempat lain secara cepat. Contohnya :
Komunikasi radio yang dilakukan pesawat-pesawat antariksa.
Komunikasi antar regu pencari dan pos-pos pada opersai SAR, ekspedisi, penjelajahan, dan sebagainya.
Emergency, SOS dan lainnya.


Macam-Macam Komunikasi radio

Komunikasi radio secara umum dapat dibagi atas 2 macam, yaitu :

1. Komunikasi searah

Komunikasi searah tidaklah begitu mutlak diperlukan bagi siswa karena pada komunikasi searah kita hanya dapat menerima berita saja tanpa dapat mengirim atau mengirim berita saja tanpa dapat menerima. Misalnya kita mendengarkan radio board-cast atau menjadi operatornya.


2. Komunikasi dua arah

Pengetahuan komunikasi ini sengatlah penting. Misalnya komunikasi antar regu-regu SAR. Untuk jarak jauh sekali biasanya digunakan pesawat jenis SSB atau telegraph (kode morse/CW), sedangkan unutk jarak jauh menengah dan dekat biasanya digunakan pesawat jenis FM.


KOMUNIKASI KEADAAN DARURAT

a. Tanda dengan Asap atau Api

Adalah cara yang paling sederhana untuk memberitahukan kedudukan dengan api yang besar dan terang sehingga mudah terlihat pada malam hari atau asap yang tebal dan menggumpal pada siang hari. Tetapi hindarkan jangan sampai membakar hutan.


b. Cermin Survival

Cermin survival adalah sebuah cermin dua sisi yang berbentuk empat persegi panjang yang terbuat dari logam yang mempunyai dua lubang, satu ditengah dan satu dipinggir.

Cara penggunaan :
Pegang cermin kira-kira 10 cm didepan wajah
Intip objek yang dituju melewati lubang tengah cermin sehingga sinar yang melewati lubang cermin jatuh diwajah
Usahakan kondisi ini terus berlangsung dengan tetap mengintip objek yang dituju. Misalkan pesawat terbang atau kapal laut.
Pada saat itu objek akan menerima kilatan/pantulan sinar cermin tersebut. Pada cuaca terang tanda ini dapat terlihat hingga jarak 15 kilometer. Apabila cermin yang dimaksud tidak dapat digunakan potongan kaleng bekas makanan seperti sarden atau kornet.


c. Kain

Digunakan untuk memberikan isyarat dari darat ke udara, dapat dibuat dari kain putih, oranye, atau warna lain yang mencolok, mudah terlihat dan dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang telah disepakati bersama.


d. Isyarat Tubuh

Merupakan teknik lain komunikasi dari darat ke udara dengan gerakan-gerakan tubuh yang mempunyai arti tertentu.


e. Flare

Digunakan khusus untuk operasi penyelamatan di gunung


JENIS KODE KEADAAN DARURAT
SOS (diulang-ulang)

SOS merupakan singkatan Save Our Soul (Selamatkan jiwa kami), digunakan untuk memberitahukan suatu keadaan darurat
MAY DAY

Biasanya istilah ini dipergunakan pada penerbangan, untuk memberitahukan suatu keadaan darurat/kecelakaan di udara atau di darat (setelah mendarat) dan segera membutuhkan pertolongan.
SECURITY

Kode ini berarti akan dilanjutkan pesan/berita mengenai keamanan, cuaca, atau bencana alam
PAN

Kode ini berarti akan dilanjutkan pesan/berita mengenai keadaan-keadaan darurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar